• Tentang UGM
  • Fakultas MIPA UGM
  • Kanal Pengetahuan
  • Pengabdian
  • IT Center
  • UGM Mail
  • e-Lisa
  • Simaster
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Menara Ilmu - Programmable Logic Controller (PLC)
  • Beranda
  • Materi
  • Tutorial
  • Artikel Ilmiah
  • Tentang
  • Beranda
  • Materi PLC
  • Pengantar PLC

Pengantar PLC

  • Materi PLC
  • 17 September 2019, 07.53
  • Oleh: alldino
  • 0

Apa itu Programmable Logic Controller?

PLC Omron - CP1H-XA

Programmable Logic Controller atau lebih sering disebut PLC merupakan suatu controller / pengatur / pengendali yang bekerja berdasarkan logic / logika tertentu (if – then) yang dapat diprogram & diprogram ulang (programmable/ reprogrammable).

Sama seperti controller lainnya, dalam sistem kendali, PLC berperan sebagai controller yang mengolah informasi-informasi masukan/input dalam rangka menentukan luaran/output yang akan dihasilkan.

Bagan I/O pada PLC

PLC merupakan perangkat cerdas yang dapat diprogram untuk sistem automasi pada industri. Pada umumnya PLC digunakan di pabrik-prabrik untuk mengendalikan mesin-mesin agar dapat bekerja secara otomatis. PLC merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi produksi. Efisiensi ini meliputi :

  • peningkatan kecepatan produksi,
  • meminimalkan downtime mesin,
  • menurunkan biaya material & upah kerja,
  • meningkatkan kualitas dan menurunkan tingkat kegagalan produksi, dll.

PLC banyak digunakan untuk menggantikan sistem kontrol konvensional/ wired logic yang memiliki banyak kelemahan, seperti :

  • ruang lingkup dan skala kontrol yang terbatas,
  • modifikasi & maintenance yang lebih sulit, dll.

Penemuan PLC

Hingga pertengahan tahun 1970-an, sebagian besar mesin dikontrol oleh relay yang ada di panel elektrik berukuran besar.

Penemuan PLC berawal dari komentar salah satu produsen mobil AS.

“Kami membuat ulang perlengkapan setiap kali kami memperkenalkan model baru. Kami ingin mengurangi proses ini dan menurunkan biaya.”

Terlalu banyak tenaga yang dikeluarkan untuk merangkai logika dengan sistem kabel di panel kontrol dan menyambungkan kabel untuk sirkuit relay dan timer.

Persaingan di antara para produsen menghasilkan penemuan PLC pertama di tahun 1969. PLC ini memungkinkan Anda untuk membuat atau mengubah fungsi sirkuit dengan mudah.

Fungsi PLC

PLC akan bereaksi terhadap perubahan sinyal dari sumber seperti pushbutton, menjalankan program, dan menghasilkan sinyal output untuk beban eksternal seperti indikator.

Pengoperasian beban dapat dengan mudah dilakukan dan diubah oleh program pengguna.

Apa yang bisa dilakukan PLC?

  • Kontrol Sekuensial, yaitu menjaga agar setiap step atau langkah dalam proses berada pada urutan yang tepat.
  • Kontrol Supervisor, PLC dapat memonitor keadaan suatu sistem secara real time sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan atau mengirim pesan ke operator ketika timbul konsisi yang tidak diinginkan.

Kedua jenis kontrol tersebut yang menjadikan PLC sebagai salah satu kebutuhan utama dalam proses sistem otomasi industri.

Keunggulan PLC

Keunggulan PLC yaitu :

  1. Implementasi proyek lebih singkat
  2. Modifikasi lebih mudah tanpa tambahan biaya
  3. Biaya proyek dapat dikalkulasi tepat
  4. Training lebih cepat
  5. Desain dapat diubah dengan mudah melalui software.
    Perubahan dan penambahan spesifikasi dapat dilakukan pula melalui software
  6. Rentang besar untuk kontrol aplikasi
  7. Perawatan mudah
    Indikator input dan output mempercepat dan mempermudah proses troubleshooting
  8. Kehandalannya tinggi
  9. Kontrol hardware-nya standar
  10. Mampu bekerja pada lingkungan yang sulit
    Beroperasi secara normal dalam kondisi temperatur, humidity, fluktuasi tegangan, dan noise yang berat. PLC mempunyai kehandalan tinggi dibandingkan sistem konvensional.
Sistem tanpa PLC
Sistem dengan PLC

Dibawah ini adalah tempat dengan kondisi-kondisi dimana PLC tidak boleh diinstal :

  1. Temperatur dibawah 0 derajat celcius atau lebih dari 55 derajat celcius.
  2. Temperatur yang berubah-ubah secara drastic
  3. Kelembaban kurang dari 10% atau lebih dari 90%
  4. Mengandung gas korosif
  5. Sering terjadi getaran langsung
  6. Terkena cahaya matahari langsung
  7. Terkena pengaruh air, minyak, ataupu bahan kimia
    secara langsung

Referensi:
Omron Learning

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA
FMIPA – UNIVERSITAS GADJAH MADA

Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta, Indonesia 55281

© 2019 - Menara Ilmu - PLC - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju